Save My Environment and ur environment.

Just another WordPress.com weblog

CATATAN Liga Champions: Fiorentina & Milan Tersingkir, Koefisien Italia Hancur March 12, 2010

Filed under: Uncategorized — environmentforfuture @ 12:52 pm

Serie A Italia terancam kehilangan tiket keempat di Liga Champions 2011/12.

11 Mar 2010 10:33:00

Prandelli & Leonardo - Fiorentina-Milan -  Serie A (Getty Images)

Prandelli & Leonardo – Fiorentina-Milan – Serie A (Getty Images)

Hal-Hal Terkait

Tim

Begini situasinya…

Seria A Italia menyisakan dua klub di kancah antarklub Eropa musim ini: Inter Milan di Liga Champions dan Juventus di Liga Europa. Lima klub lainnya sudah tersingkir, masing-masing Fiorentina dan AC Milan dari Liga Champions, serta AS Roma, Genoa dan Lazio dari Liga Europa.

Tahun lalu, Roma kalah adu penalti melawan Arsenal di babak 16 besar. Demikian pula Juventus dan Inter dikandaskan oleh klub-klub Inggris.

Dalam lima tahun terakhir, hanya AC Milan di bawah asuhan Carlo Ancelotti yang sukses membawa prestasi bagi klub-klub Italia di level internasional: juara 2007, runner-up 2005 dan semi-finalis 2006. Selain itu, klub Serie A melempem. Bahkan di Piala UEFA tahun lalu, Udinese terhenti di babak 32 besar. Dua tahun lalu, Palermo dan Empoli gagal melewati babak pertama, sedangkan Fiorentina menembus semi-final. Klub terakhir Italia yang menjuarai kompetisi kedua di Eropa adalah Parma. Kapan? Lebih dari satu dasawarsa lalu, tepatnya pada tahun 1999. Sejak itu, klub-klub Italia selalu absen di final Piala UEFA, yang kini sudah berlabel Liga Europa.

Akibatnya, ranking Italia di antarklub UEFA masih di peringkat ketiga setelah Inggris dan Spanyol. Tapi koefisien Serie A semakin tersusul oleh Bundesliga Jerman di urutan keempat. Artinya, jatah keempat Serie A Italia di Liga Champions terancam hilang ke tangan klub Jerman.

Daftar ranking dan koefisien UEFA pada tahun 2004:

  1. Spanyol (79,851 poin)
  2. Inggris (62,153)
  3. Italia (59,186)
  4. Jerman (49,489 — atau terpaut 9,697 poin dari Italia)

Waktu terus berlalu…

Dan inilah daftar ranking dan koefisien UEFA yang berlaku sekarang, 11 Maret 2010, setelah Fiorentina dan AC Milan terdepak dari Liga Champions, sementara Bayern München melenggang ke perempat-final:

  1. Inggris (78,570 poin)
  2. Spanyol (76,186)
  3. Italia (62,195)
  4. Jerman (60,374 — atau terpaut 1,821 poin dari Italia)

>> Bingung tentang koefisien UEFA?
Baca dulu penjelasan singkat tentang koefisien UEFA di sini

Hilangnya selisih koefisien antara Italia dan Jerman terjadi dalam kurun waktu lima tahun belakangan ini. Melihat tren yang berlaku sekarang, grafik ini menunjukkan pergeseran ranking dalam satu tahun ke depan.

Koefisien UEFA

GRAFIK | Tren ranking dan koefisien UEFA untuk tahun 2011

Jadi jelas, kemajuan klub-klub Bundesliga di Liga Champions maupun Liga Europa akan menggeser posisi Serie A dari peringkat ketiga ranking UEFA. Kekalahan klub Serie A (Fiorentina) dari klub Bundesliga (Bayern München) sangat membantu terjadinya pergeseran tersebut.

Kenapa Bundesliga bisa mengejar Serie A? Perlahan tapi pasti, klub-klub Jerman meningkatkan koefisien mereka dalam daftar ranking UEFA.

  • Werder Bremen mencapai final Piala UEFA tahun lalu.
  • Werder Bremen menembus 16 besar di musim 2005/06, sedangkan Schalke 04 mencapai semi-final. Prestasi itu diikuti oleh Schalke 04 yang terhenti di babak perempat-final musim 2007/08, tapi setidaknya Bayern München sukses menjadi semi-finalis di tahun yang sama.
  • Bayern München dan VfB Stuttgart masih berkompetisi di Liga Champions musim ini. Wolfsburg, Hamburg, dan Werder Bremen masih bersaing di Liga Europa. Dari enam klub Jerman, hanya Hertha Berlin yang sudah tersisih dari kancah Eropa.
Werder Bremen | Finalis Piala UEFA tahun lalu

Untuk musim ini saja, Bundesliga menghasilkan rata-rata 14,25 poin melalui enam klub, dan Serie A rata-rata 13,285 poin dari tujuh klub.

Tapi jangan lupa, ranking UEFA menghitung prestasi klub selama lima tahun terakhir. Artinya, pada akhir musim ini, koefisien 2004/05 akan dimusnahkan.

Liga 2004/05 2005/06 2006/07 2007/08 2008/09 2009/10 Koef.
Italia (14,00) 15,36 11,93 10,25 11,38 13,285 (62,91) 62,195
Jerman (10,57) 10,44 9,50 13,50 12,69 14,25 (56,70) 60,374

Jumlah poin di atas masih bisa bertambah, mengingat kompetisi antarklub Eropa masih di tahap 16 besar.

Bagaimana menyelematkan koefisien Serie A Italia dari keterpurukan? Mau tidak mau, hanya dua skenario yang bisa dihadapi:

  • Inter juara Liga Champions musim ini.
  • Juventus juara Liga Europa musim ini.

Sekaligus berharap klub-klub Jerman tersingkir satu-per-satu sedini mungkin. Kalau tidak, Bundesliga Jerman sudah pasti mengantongi satu tiket tambahan di musim 2011/12 — menjadi empat jatah Liga Champions plus tiga jatah Liga Europa. Sementara Serie A Italia hanya kebagian enam klub dengan porsi 3 + 3.

 

PANDUAN Piala Dunia 2010: Inilah Stadion Coca-Cola Park

Filed under: Uncategorized — environmentforfuture @ 12:49 pm

Stadion dengan fasilitas yang komplet dan representatif tapi harus melewati kemacetan untuk menuju lokasi.

12 Mar 2010 00:11:00

Ellis Park Stadium view from high up -  Johannesburg

Ellis Park Stadium view from high up – Johannesburg

Hal-Hal Terkait

Tim

Kota: Johannesburg
Permukaan: rumput
Kapasitas: 62.000

Stadion Ellis Park yang kini juga disebut Stadion Coca-Cola Park setelah tercapai kesepakatan sponsor. Coca-Cola Park menjadi saksi berbagai pertandingan domestik yang tak terlupakan maupun duel klasik Bafana Bafana.

Coca-Cola Park juga menjadi laga final Piala Konfederasi sekaligus sebagai tempat pembukaan dan penutupan turnamen antarbenua itu.

Stadion Ellis Park yang kini lebih dikenal sebagai Coca-Cola Park.

Stadion itu termasuk yang direnovasi karena dipersiapkan untuk venue Piala Dunia. Lapangannya disempurnakan sebagai memenuhi persyaratan untuk pertandingan internasional.

Tempat duduk penonton di barat, selatan dan utara diperluas sehingga bisa dilakukan penambahan jumlah tempat duduk. Selain itu juga dipasang atap baru.

Tak hanya itu. Stadion dilengkapi dengan berbagai fasilitas baru seperti ruang ganti, VIP, media dan medis. Termasuk pembangunan fakade masuk di tempat duduk bagian utara.

Kini, Coca-Cola Park telah menjadi stadion berstandar dunia dengan fasilitas yang komplet. Stadion menyediakan tempat parkir mobil baru dengan lima lantai yang bisa menampung 1.200 mobil.

Kapasitas tempat duduk juga telah bertambah menjadi 62.000. Atau meningkat sembilan persen karena sebelumnya hanya menyediakan 57.000 tempat duduk.

Stadion dilengkapi dengan fasilitas media yang bernuansa seni, area VIP kelas atas untuk tokoh-tokoh penting, akses yang mudah bagi penonton yang kekurangan fisik. Sementara ruang ganti tim disediakan whirpools.

Ruang ganti pemain yang sangat representatif dengan fasilitas whirlpools.

Penonton juga dimanjakan dengan fasilitas audio-vidual yang memungkinkan mereka mendapat informasi selama pertandingan. Dan, yang lebih penting lagi, dengan lapangan rumput yang baru, Stadion Coca-Cola Park sudah siap menyambut fans dan pemain di Piala Dunia.

Fakta

  • Lebih dari 30.000 meter persegi beton digunakan untuk struktur stadion;
  • Lebih dari 4.500 ton bahan penguatan untuk lantai yang luasnya mencapai 48.000 meter persegi. Ini belum termasuk untuk area tempat duduk;
  • Dibutuhkan hampir 500.00 zak semen untuk pengerjaan renovasi;
  • Dibutuhkan 3,1 juta batu bata untuk pengerjaan stadion, 1372 pintu dengan berbagai ukuran, 4,1 km tingkatan tangga dan 70 km pemipaan pada tempat duduk;
  • Terdapat 50 speaker dengan kapasitas 200 watt, 30 speaker dengan 30 watt dan 245 speaker yang dipasang di berbagai sudut di stadion;
  • Ellis Park merupakan kandang dari salah satu klub terkenal di Afsel, Orlando Pirates FC. Stadion menjadi saksi Afsel juara dunia rugby pada 1995;
  • Stadion Ellis Park masuk bursa pada 1987;

Sejarah
Stadion dibangun pada 1928 dan semula digunakan untuk olahraga rugby. Stadion kemudian dihancurkan untuk dibangun kembali pada 1982.

Namun, stadion tetap digunakan secara eksklusif untuk rugby dan diberi nama JD Ellis. Nama itu diambil dari seorang anggota dewan kota Johannerburg yang mengizinkan digunakannya tanah seluar 13 hektar untuk stadion. Selanjutnya,
stadion digunakan untuk final Piala Dunia Rugby IRB 1995.

Menuju Lokasi
Parkir menjadi persoalan karena kemacetan dalam kota. Pilihan terbaik adalah menggunakan fasilitas angkutan bebas parkir yang memiliki tujuan di beberapa titik kota. Atau memilih transportasi bis yang  tetap beroperasi selama turnamen.

Sistem transportasi bis cepat merupakan pilihan lain untuk transportasi karena memiliki rute tak jauh dengan stadion. Pemberhentian terdekat hanya berjarak 500 meter dari stadion.

Mudah diakses, tapi disulitkan dengan kemacetan dalam kota.

Transportasi kereta api juga menjadi salah satu alternatif karena memiliki akses yang mudah ke stadion. Apalagi, stasiun kereta di Ellis Park dan Doornfontein tengah direnovasi sehingga bakal memberi kenyamanan bagi pengguna transportasi. Tapi lebih aman dan nyaman menggunakan sistem transportasi bis.

Pilihan lain yang barangkali terbaik adalah memanggil taksi! Tidak repot dan langsung menuju ke stadion. Begitu pula saat meninggalkan stadion, menggunakan taksi tampaknya menjadi pilihan yang tak merepotkan.

Plus & Minus

Plus

  • Atmosfer di Coca-Cola Park sungguh menggetarkan. Pasalnya, ini menjadi stadion bagi suporter sepakbola dan rugby di Johannesburg.
  • Kompleks olahraga di Coca-Cola Park memiliki berbagai fasilitas olahraga. Manajemen venue juga menggunakannya untuk berbagai event besar yang mengundang massa.
  • Pandangan dari tempat duduk sangat fantastis. Pasalnya, jarak penonton yang begitu dekat dengan lapangan memungkinkan mereka menyaksikan idolanya dari jarak dekat. Bahkan tempat duduk di puncak stadion yang seperti menara juga didesain sedemikian rupa.
  • Keamanan dan infrastruktur venue juga ditingkatkan. Dengan kamera CCTV dan sekuriti yang tak segan memberi bantuan menjadikan benar-benar aman dan nyaman. Apalagi, infrastruktur transportasi baru sedang dibangun.
  • Stadion mungkin kalah modern dibandingkan dengan beberapa stadion yang baru saja dibangun. Namun, stadion memiliki kelebihan karena mempertahankan tradisi dan sejarah dari venue.

Minus

  • Kemacetan di dalam kota merupakan masalah transportasi menuju dan saat meninggalkan stadion.
  • Desain stadion dengan nuansa alam terbuka menjadikan tempat duduk di bagian atas terasa lebih dingin. Sebaiknya, penonton menggunakan baju lebih tebal.
  • Venue juga menjadi kandang tim rugby Lions. Olahraga rugby jelas memberi efek buruk pada lapangan karena rumput menjadi gampang rusak. Akibatnya, rumput harus lebih sering diairi agar tidak mati dan tetap bisa tumbuh.

Jadwal Pertandingan

Coca-Cola Park akan menjadi venue untuk tujuh pertandingan Piala Dunia 2010. Dimulai dengan lima pertandingan babak penyisihan, satu pertandingan babak 16 besar dan satu lagi untuk perempat-final.

Venue yang bakal menjadi saksi pertandingan tim-tim favorit.

Menariknya, tim-tim besar akan unjuk kebolehan di Coca-Cola Park. Mulai dari Argentina yang bertemu Nigeria dan dilanjutkan dengan Brasil yang bertemu Korea Utara.

Pertandingan berikutnya, Slovenia melawan Amerika Serikat, disusul juara Eropa Spanyol yang ditantang Honduras. Terakhir, juara bertahan Italia menghadapi Slowakia.

Sumber : http://www.goal.com